8 Tanda Bayi Kurang ASI yang Perlu Diwaspadai

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, dikarenakan ASI dapat mencegah terjadinya malnutrisi. ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi sebagai nutrisi melawan infeksi dan membentuk sistem kekebalan tubuh. Selama bayi dalam masa ASI eksklusif, bayi hanya diperbolehkan mengkonsumsi ASI saja, tanpa perlu tambahan makanan atau minuman yang lain.

Kondisi tersebut terkadang membuat ibu bingung dan bertanya-tanya, apakah bayi sudah cukup ASI atau tidak. Pasalnya, tidak semua ibu mengetahui tanda bayi kurang ASI. Ketika bayi kekurangan ASI, bayi mengalami rewel, dehidrasi, dan tidak bertenaga. Berikut adalah 8 tanda bayi kurang ASI sebagai berikut.

Penurunan Berat Badan

Kekurangan ASI pada bayi dapat ditandai dengan penurunan berat badan bayi. Setelah bayi berusia 5 hari, berat badan bayi biasanya mengalami kenaikan, bila berat badan terus menurun hal tersebut merupakan tanda ASI tidak tercukupi.

Bayi Rewel dan Lemas

Bayi yang kekurangan ASI menyebabkan rewel dan menangis jika sedang tidak digendong atau dipeluk, hal tersebut karena bayi merasa lapar. Bayi tampak lemas dan mengantuk sepanjang hari, ia juga enggan untuk bermain.

Jarang BAK dan BAB, Jika BAK dan BAB Kotoran Berwarna Gelap

Bayi yang kekurangan ASI dapat dilihat dari jumlah popok basah dalam waktu 24 jam, bila popok nya tidak basah, dan urine berwarna pekat gelap. Serta tanda lain, jika bayi BAB maka warna kotorannya berwarna gelap, maka kamu perlu waspada.

Bibir dan Mata Bayi Kering

Tanda bayi kekurangan ASI selanjutnya, bibir dan mata bayi menjadi kering. Kondisi tersebut disebabkan karena kurang asupan dan cairan yang mengakibatkan terjadinya dehidrasi.

Durasi Menyusu Terlalu Pendek atau Panjang

Kamu perlu mewaspadai jika bayi menyusu sangat singkat atau bahkan terlalu lama. Pasalnya, bayi yang menyusu dalam durasi yang pendek atau panjang merupakan salah satu tanda bayi kurang ASI. Sebaiknya kamu harus cermat dan mengamati apakah perlekatan bayi pada saat menyusu sudah benar atau tidak. Bayi yang perlekatannya sempurna saat menyusu tidak mungkin kekurangan ASI.

Sering menyusu tetapi tidak puas

Tanda selanjutnya dapat dijumpai bila kondisi bayi yang sering menyusu tetapi terlihat tidak puas sehingga menyebabkan bayi menangis dan meminta menyusu lagi. Kondisi tersebut dapat disebabkan karena suplai ASI memang terbatas, dan terdapat masalah pada mulut bayi sehingga bayi tidak dapat menghisap Asi dengan benar.

Nyeri Saat Proses Perlekatan

Nyeri dan pembengkakan pada payudara setelah menyusui merupakan salah satu tanda perlekatan yang salah pada saat bayi menyusu. Pastikan bahwa bayi telah melekat dengan benar pada saat menyusu.

Kondisi Payudara Tidak Berubah Setelah Menyusui

Pada kondisi normal, biasanya payudara berisi dan kencang sebelum melakukan proses pemberian ASI. Setelah pemberian ASI biasanya payudara akan terasa enteng. Jika payudara tetap terasa berisi dan kencang setelah melakukan proses pemberian ASI maka hal tersebut merupakan tanda bahwa bayi kekurangan ASI.

Memantau tanda kecukupan ASI sangat penting bagi ibu untuk tumbuh kembang sang buah hati. Karena ASI yang cukup mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan bayi di masa mendatang.

Comments

  1. […] Pada awal proses menyusui, bayi masih dalam kondisi belajar menyusu dengan benar. Sering dijumpai bahwa bayi akan terlihat kesulitan saat menyusu. Puting lecet merupakan hal yang wajar terjadi akibat perlekatan yang kurang tepat. Kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut selama bayi tidak menunjukkan tanda bayi kurang ASI. […]

Leave a Reply